Gajah, Jenis Dan Asal Usul



Gajah adalah mamalia besar yang menjadi salah satu hewan tunggang atau transportasi kuno. Adalah spesies Eritreum melakeghebrekristosi, binatang yang hidup pada sekitar 27 juta tahun yang lalu di masa Oligosen akhir. Eritreum melakeghebrekristosi di yakini sebagai nenek moyang gajah-gajah modern dan spesies kerabat gajah lainnya termasuk gajah-gajah purba yang telah punah dari genus Mammuthus (Mamut).

Kata "Gajah" dalam bahasa Inggris "Elephant", berasal dari berasal dari bahasa Latin "Elephas", merupakan Latinisasi dari kata ἐλέφας (elephas) dalam bahasa Yunani.

Klasifikasi ilmiah
KingdomAnimalia
FilumChordata
SubfilumVertebrata
KelasMammal
SuperordoAfrotheria
OrdoProboscidea
FamiliElephantidae (Gray, 1821)
Genera-. Loxodonta (3 spesies)
-. Elephas (10 spesies)

Binatang yang hidup menempati sabana, hutan, gurun, serta rawa-rawa ini merupakan herbivora (pemakan tumbuhan) yang ditakuti oleh hewan-hewan predator seperti harimau, singa, hyena, dan anjing liar. Setelah dewasa, Gajah jantan akan meninggalkan kelompok keluarganya untuk menyendiri atau bersama jantan lainnya dan akan berinteraksi dengan kelompok keluarga saat memasuki tahap peningkatan testosteron dan agresi (musth) untuk mencari pasangan. Sedangkan gajah betina Gajah pada umumnya hidup bersama kelompok keluarga yang terdiri dari satu atau beberapa betina dengan anak-anaknya. Satu kelompok dipimpin oleh individu gajah yang disebut matriark, biasanya merupakan betina tertua.

Pada umumnya gajah memiliki tinggi badan sekitar 3 meter dengan berat sekitar 5.000kg (tergantung spesiesnya). Kerangka gajah terdiri dari 326–351 tulang, Tulang belakang gajah terhubung dengan persendian, sehingga membatasi fleksibilitas tulang punggung. Tempurung kepala hewan yang berleher pendek ini besar dan memiliki tempat untuk melekatkan otot sehingga mampu menopang seluruh kepala. Hewan dikromat ini dapat melihat dengan baik dalam cahaya redup, namun tidak dalam cahaya terang. Rata-rata suhu tubuhnya serupa dengan manusia, yaitu 35,9°C (97°F) dan dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan.

Daun telinga gajah atau pina yang tebal memiliki sejumlah pembuluh darah yang disebut pembuluh darah kapiler, yang berfungsi untuk mengeluarkan panas tubuh yang berlebih. Gajah memiliki belalai atau proboscis yang menjadi penggabungan antara hidung dengan bibir atas. Belalai tersebut memiliki sekitar 150.000 fasikel otot tanpa tulang dan berfungsi untuk bernapas, menyentuh, menggapai, menghasilkan suara dan mencium bau, penciuman gajah lebih sensitif dari anjing pemburu darah.

Hewan polifiodon ini pada umumnya memiliki 2 gigi taring, 12 gigi susu dan 12 gigi geraham. Taring gajah merupakan modifikasi gigi seri di rahang atas, dimana nantinya akan menggantikan gigi susu ketika gajah berumur 6–12 bulan dengan laju pertumbuhan sekitar 17cm/tahun dan akan menjadi gading.

Meski pun memiliki ketebalan hingga 25cm, kulit gajah sangat sensitif. Untuk menghindari kerusakan akibat sinar matahari dan gigitan serangga, seringkali hewan yang suka mencari air pada musim kemarau dengan menggali tanah ini melindungi kulitnya dengan menggunakan lumpur.

Masa gretasi gajah selama dua tahun dengan rentang waktu melahiran antara 4-5 tahun, dalam satu masa kelahiran gajah hanya melahirkan seekor atau dua anak kembar. Tinggi dan berat anak gajah yang baru lahir biasanya sekitar 85cm (tinggi) dan 120kg (berat).

Seperti halnya kera dan lumba-lumba, gajah memiliki kesadaran diri dan kognisi, oleh sebab itu gajah memiliki ingatan yang cukup baik dan dapat mengenal dirinya melalui cermin. Gajah pun mampu berkomunikasi dan menyapa satu sama lain dengan menggunakan sentuhan belalainya. Gajah dapat menghasilkan suara melalui laring yang dimodifikasi oleh belalai, saat senang, sulit dan keadaan lainnya gajah akan mengeluarkan suara yang menyerupai suara terompet. Frekuensi infrasuara yang dihasilkan gajah tergantung pada jenis spesiesnya, untuk gajah asia berkisar 14–24Hz dengan besar tekanan suara antara 85–90dB, umumnya berlangsung selama 10–15 detik.


Video Pertunjukan Gajah

Dalam sejarah Tiongkok, Mesir, Yunani dan Romawi Kuno, gajah telah menjadi tontonan manusia, baik berupa sirkus (atraksi gajah) atau pun dalam sebuah pertarungan (melawan manusia atau hewan lainnya). Hewan yang banyak diburu untuk diambil kulit, daging, terutama gadingnya ini kini menjadi hewan peliharaan disetiap kebun binatang di seluruh dunia. Gajah juga merupakan hewan pekerja yang dapat melakukan tugas seperti mengangkut beban ke wilayah terpencil, memindahkan kayu ke truk dan lainnya. Di Thailand utara, hewan yang sering kali menjadi bagian dari proses religius ini digunakan untuk menelan biji kopi supaya bisa menghasilkan kopi Gading Hitam.

Pada tahun 2008 gajah Afrika masuk daftar spesies yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Sementara gajah Asia masuk kedalam spesies terancam punah karena penurunan populasi sebesar 50% dalam 60–75 tahun terakhir. Saat ini gajah termasuk hewan yang dilindungi undang-undang dihampir seluruh negara di Dunia.

Beberapa jenis dan foto atau gambar Gajah
Gajah Afrika
Gajah Afrika

Gajah Afrika merupakan gajah terbesar di Dunia yang ada atau masih hidup pada saat ini dengan bobot dapat mencapai sekitar 6.000kg. Gajah Afrika merupakan sebuah genus yang bernama Loxodonta (Anonim, 1827) yang memiliki 3 jenis spesies, antara lain Spesies Loxodonta adaurora, Loxodonta africana dan Loxodonta cyclotis.
Gajah India
Gajah India

Gajah india merupakan salah satu subspesies gajah asia yang dapat ditemui di India, Nepal, Bangladesh, Bhutan, Thailand, Myanmar, Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam dan China. Nama ilmiah subspesies ini adalah E. m. indicus dengan nama trinomial: Elephas maximus indicus (Cuvier, 1798). Selain dijinakkan untuk pertanian, menurut catatan sejarah gajah India digunakan untuk kepentingan militer (perang).
Gajah Kalimantan
Gajah Kalimantan

Gajah Kalimantan adalah salah satu subspesies dari gajah asia dan dapat ditemukan di wilayah Kalimantan Utara, Indonesia dan Sabah, Malaysia. Namun hingga saat ini asal usul dari gajah yang kini hanya berjumlah tidak lebih dari 1.000 ekor ini masih menjadi teka teki. Gajah Kalimantan memiliki nama ilmiah E. m. borneensis dengan nama trinomial: Elephas maximus borneensis (Deraniyagala, 1950).
Gajah Sumatera
Gajah Sumatera Gajah Sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia yang merupakan subspesies dari spesies gajah asia yang hidup di pulau Sumatera, Indonesia. Herbivora yang merupakan salah satu jenis gajah yang hidup di Indonesia ini memiliki berat hingga mencapai 6 ton dengan tinggi sekitar 3,5 meter. Nama Subspesies gajah Sumatera adalah E. m. sumatranus dengan nama trinomial: Elephas maximus sumatranus (Temminck, 1847).
Gajah Purba Terbesar
Mamut adalah genus gajah purba yang hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu (telah punah). Ukuran tubuhnya dipercaya lebih besar dari pada gajah pada umumnya. Gambar diatas merupakan spesies mamut yang berbulu panjang.

1 Response to "Gajah, Jenis Dan Asal Usul"

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel